DKI Defisit Anggaran, Asal Dana BST Dipertanyakan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-( Foto Dari Instagram anisesbaswedan DKI Jakarta)

Jakarta, Dekannews- Pengamat Perkotaan Jakarta Sugiyanto mempertanyakan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tentang asal sumber dana Bantuan Sosisal Tunai (BST) yang digunakan untuk keluarga terdampak pandemi Covid-19 di Jakarta yang akan cair pada hari ini Senin (19/7/2021). 

Pasalnya Pemprov DKI Jakarta tengah mengalami kesulitan keuangan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta dan pendapatan lainnya  baru sebesar  19 trliun. Sedangkan belanja daerah sudah mencapai Rp 20,6 triliun. Terjadi defisit anggaran sebesar 1 triliun antara belanja dan pendapatan DKI Jakarta.

“Pemprov DKI Jakarta pernah menjelaskan, pada akhir Juni 2021,PAD DKI Jakarta baru tercapai Rp 13 triliun, ditambah pendapatan lainnya sebesar Rp 6 triliun. Sedangkan belanja daerah sudah mencapai Rp 20,6 triliun,” kata Sugiyanto saat ditemui di Kantornya, Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin (19/7).

Pria berkaca mata yang disapa SGY   ini mengatakan Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) DKI Jakarta tahun 2021 juga sudah habis untuk penanganan Covid-19  dan hanya tersisa Rp 186 miliar dari total anggaran yang disiapkan sebanyak Rp 2,1 triliun. 

Dari jumlah alokasi anggaran BTT sebear 2,1 triliun itu, sebanyak Rp 1,946 triliun telah dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Sedangkan sisa BTT 186 milyar  rencananya juga akan digunakan untuk insentif tenaga kesehatan, tenaga vaksinasi, subsidi pangan, tenaga penunjang lainnya, termasuk untuk penginapan petugas medis, pemberian makan bagi OTG Covid-19, hingga pembelian peti jenazah. 

“ Ini yang perlu dipertanyakan oleh DPRD DKI Jakarta. Dari pos anggaran mana Gubernur Anies mengalokasikan BST  senilai Rp 604 miliar. Jumlah ini cukup besar. Sedangkan anggaran DKI sedang defisit,"  ujar SGY

Aktivis senor Jakarta ini mengakui  Pemprov DKI Jakarta juga telah mengalokasikan anggaran penanganan pandemi Covid-19 ke dalam DPA Perangkat Daerah, di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPBD, Satpol PP, dan lain-lain. Tetapi  khusus untuk dana BST ini harus dijelaskan asal sumber dananya, agar  masyarakat mudah untuk melakukan kontrol.

“Harus dijelaskan ke publik  asal sumber  dananya. Apakah dari program Kolaborasi, atau dari pos SKPD tertentu. Agar jelas dan terang benderang. Dengan demikina mudah bagi DPRD dan masyarakat untuk mengawasinya,” tegas SGY

Sebagaimana diketahui  Gubernur Anies Bawesdan akan menjalankan  Bantuan Sosisal Tunai (BST) untuk keluarga terdampak pandemi Covid-19 di Jakarta yang akan cair pada hari ini Senin (19/7/2021).

Pemprov DKI transfer melalui rekening penerima sehingga mereka langsung bisa menerima di rekening masing-masing.  Adapun penerima BST secara keseluruhan berjumlah 1.844.833 kepala keluarga (KK).  Dari julah itu yang menerima bantuan 1 juta (KK) dibantu melalui APBD oleh Pemprov. Sisanya  837.000 itu melalui Kemensos. (nto)